Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Mengatasi anak yang kerap marah-marah, mengamuk, dan suka banting-banting barang bukanlah perkara yang mudah. Kondisi itu sering disebut tantrum pada anak. Kondisi inimerupakan hal yang umum terjadi, terutama pada anak yang berusia antara 1 hingga 4 tahun. Kendati menyeramkan, tantrum pada anak merupakan salah satu cara belajar anak untuk berkomunikasi secara efektif dengan Anda dan lingkungannya. Meskipun tantrum pada anak adalah hal yang umum, namun Anda harus bisa mencoba untuk menghentikan amukannya. Anda tentu akan risih jika buah hati Anda mengamuk saat di tengah keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan. Penyebab Tantrum pada Anak Bagi sebagian balita, tantrum pada anak hanyalah cara mereka untuk keluar dari sebuah masalah. Misalnya saja, dengan berteriak-teriak maka Anda akan membelikannya mainan, itu berarti dengan ‘amukannya’ maka Anda akan menuruti keinginannya, dan lain sebagainya. Tantrum pada anak akan lebih cepat terjadi saat sang anak merasa kelelahan atau kela

Apa Saja yang Terjadi pada Otak Saat Seseorang Depresi?

Depresi bukanlah sekadar situasi hati yang sedang tidak enak alias  bad mood . Jauh dari itu, depresi merupakan sebuah kondisi medis yang sayangnya, masih banyak dipandang sebelah mata oleh orang awam. Orang yang mengalami depresi pun tidak selalu terlihat murung dan memiliki aura yang tidak bersahabat. Banyak kasus depresi yang berujung kematian justru dialami oleh orang-orang yang terlihat sangat baik-baik saja di luar. Berikut ini ulasan selengkapnya tentang yang terjadi di otak ketika seseorang depresi! Depresi Bermula dan Berakhir di Otak Depresi merupakan sebuah penyakit dengan dasar biologis yang disertai dengan implikasi psikologis dan sosial. Peradaban Yunani kuno pun menganggap bahwa depresi dimulai dari limpa, tetapi kini medis pun mengetahui bahwa depresi bermula dan berakhir di otak. Perasaan sedih dan muram yang dialami seseorang yang tengah depresi awalnya dideskripsikan sebagai akibat dari ketidakseimbangan kimiawi pada otak, khususnya hormon serotonin. Adapun fun

Narcissistic Personality Disorder

Apa yang dimaksud dengan Narcissistic Personality Disorder ? Narsistik atau biasa dikenal sebagai Narcissistic Personality Disorder adalah sebuah  gangguan mental . Narcissistic Personality Disorder adalah  kondisi orang yang menganggap dirinya jauh lebih penting dari orang lain, memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji atau dibanggakan, namun memiliki empati yang rendah terhadap orang lain. Akan tetapi dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi sebenarnya ia memiliki rasa percaya diri yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan sedikit kritikan. Gangguan ini dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan apabila tidak ditangani secara tepat. Seberapa umum Narcissistic Personality Disorder ? Narcissistic Personality Disorder adalah suatu gangguan kejiwaan yang langka. Laki-laki lebih rentan untuk mengalami gangguan ini dibandingkan wanita. Narcissistic Personality Disorder adalah kondisi yang sering kali muncul pada masa remaja atau dewasa muda. Ciri kepribadian narsi

Pola Asuh Otoriter Orang Tua terhadap Anak

Di dalam  mendidik anak  ditemukan bermacam-macam perilaku orang tua. Secara teoritis perilaku tersebut dapat di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu perilaku yang otoriter, demokratis, dan pola asuh permisif. Pola asuh otoriter ditandai dengan adanya sikap diktator orang tua kepada anaknya. Ibarat mobilan remote yang selalu dikendalikan dengan remote control, anak akan selalu dikendalikan oleh orang tua. Semuanya serba di atur dengan kaku. Anak diberikan aturan yang super ketat dari orang tua, tanpa alasan logis dan tanpa mau tahu bagaimana pendapat dan perasaan anak.  Orang tua memandang bahwa semua sikapnya benar, hanya ingin yang terbaik untuk anaknya, sesuai dengan keinginannya sendiri. Sehingga tidak mau peduli jika anak memiliki keinginan yang berbeda dengannya. Mau gak mau, anak harus selalu menuruti semua perintah orang tua. Adanya tuntutan yang tinggi dari orang tua, tanpa adanya dukungan adalah ciri khas pola asuh ini. Dukungan, yaitu bagaimana orang tua memberikan p

Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erickson

Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erikson mengatakan bahwa manusia mengalami perkembangan dalam delapan tahapan. Ada urutan dalam tahapan perkembangan tersebut, namun tidak ditetapkan menurut suatu jadwal kronologis tertentu. Erikson (Psikososial) berpendapat bahwa setiap anak memiliki jadwal waktunya sendiri untuk memenuhi tahapan perkembangan tersebut . Erikson menekankan perubahan perkembangan sepanjang kehidupan manusia, bukan hanya dalam lima tahun pertama kehidupan, sebagaimana yang disampaikan dalam teori perkembangan psikoseksual Freud.   Tiap tahap terdiri dari tugas perkembangan yang unik yang menghadapkan individu sebuah krisis yang harus dihadapi. Tahapan Perkembangan Psikososial Eric Erikson yaitu : Tahap 1  Trust VS MisTrust ( Kepercayaan VS Kecurigaan) Kepercayaan dasar terbentuk pada masa bayi terhadap ibu (pengasuh) yang ditunjukkan dengan kenyamanan selama dalam pengasuhan, baik ketika tidur, makan, maupun bermain. Kebiasaan itu berlangsung terus dal

Social Anxiety Disorder atau Takut Berinteraksi dengan Banyak Orang

Merasa gugup dalam beberapa situasi sosial merupakan kondisi yang normal, dan bukan merupakan social anxiety disorder. Pada social anxiety disorder (social phobia), interaksi sosial sehari-hari pun dapat menyebabkan ketakutan ekstrem. Social anxiety disorder adalah suatu kondisi kesehatan mental kronis yang menyebabkan kecemasan irasional atau takut berada di tempat umum yang ramai. Biasanya juga memiliki ketakutan bahwa akan mempermalukan atau menghina diri sendiri jika berada di tempat umum. Berada dan mengerjakan sesuatu di tempat umum akan menyebabkan ketidaknyamanan pada penderita social anxiety disorder. Jika kehidupan terganggu oleh jenis ketakutan tersebut, kemungkinan menderita social anxiety disorder. Penyebab Seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, social anxiety disorder mungkin timbul dari interaksi yang kompleks dari lingkungan dan gen. Para peneliti terus mempelajari kemungkinan penyebab, termasuk: 1.  Gen Para peneliti mencari gen-gen tertentu ya