Mengendalikan Emosi Saat Sedang Kalut
Emosi yang Anda rasakan sangat memengaruhi tindakan Anda
selanjutnya. Jika Anda sedang merasa senang alias emosi positif, tentu segala
aktivitas Anda akan semakin ringan. Berbanding terbalik jika Anda sedang marah,
kalut, dan sedih. Emosi negatif ini akan membuat hari Anda kian buruk dan
akhirnya tidak bersemangat. Sebenarnya, Anda bisa kok mengendalikan emosi saat
sedang kalut.
Strategi mengendalikan emosi di kala
pikiran sedang kalut
Wajar jika emosi Anda tersulut
tiba-tiba usai mendengar kabar yang kurang mengenakkan. Emosi memang kerap kali
datang tanpa di minta dan di waktu yang tidak diduga. Kalau sudah begini, Anda
dituntut untuk tetap tenang sembari menyingkirkan pikiran-pikiran negatif
tersebut.
1. Buang Pikiran Buruk Jauh-Jauh
Saat sedang dilanda oleh masalah yang pelik, otak
Anda akan cenderung lebih fokus memikirkan jalan keluar
terbaiknya. Padahal tanpa disadari, terkadang bukan masalah yang mendorong
munculnya reaksi negatif. Melainkan pikiran dan asumi buruk yang Anda ciptakan
sendiri.
Maka itu, salah satu cara mengendalikan emosi bisa
dilakukan dengan berhenti memikirkan kemungkinan buruk yang terus menghantui
diri Anda. Terdengar klise memang, tapi menghindari diri agar tidak
terlalu larut dalam masalah justru bisa meringankan beban Anda sedikit demi
sedikit.
Jika Anda sedang berada di keramaian atau di tengah
rapat kantor, minta sedikit waktu menenangkan diri Anda di tempat yang sepi dan
nyaman. Tentunya bila kondisi tersebut memungkinkan. Mencari udara segar
setidaknya dapat membantu untuk membangkitkan pikiran ke arah yang positif.
2. Hindari Langsung Meluapkan Reaksi Buruk
Berteriak,
memaki, menangis, menjerit, bahkan menghancurkan benda yang ada di sekitar,
sering kali dipilih sebagai bentuk luapan emosi yang sudah tidak dapat
terbendung. Namun alangkah baiknya bila Anda memikirkan matang-matang
konsekuensi apa yang akan Anda terima dari perilaku ini.
Otak adalah salah satu bagian tubuh
yang terlibat paling dominan saat sedang dirundung masalah. Di saat yang
bersamaan, otak juga bisa kesulitan untuk membuat keputusan yang masuk akal
ketika emosi sudah memuncak.
Sebab tidak menutup kemungkinan,
masalah justru akan bertambah runyam karena reaksi Anda yang cenderung
berlebihan. Sebagai gantinya, coba tenangkan diri dengan menarik napas dalam
lalu keluarkan secara perlahan. Lakukan teknik pernapasan ini selama beberapa menit, lalu rasakan
sensasi nyaman yang berbeda dari sebelumnya.
Dijamin, Anda bisa lebih
berhati-hati dalam memutuskan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
3. Pancarkan
Emosi Positif
Membiarkan diri terpuruk dalam
emosi negatif yang membelenggu tentu tidak baik. Daripada terus-menerus kepikiran cekcok
dengan pasangan semalam atau omongan menyakitkan si bos tadi pagi, kenapa tidak
coba cari jalan keluar yang justru bisa memunculkan aura positif Anda?
Ya, setelah sudah cukup tenang,
pikirkan inti dari permasalahan yang membuat Anda uring-uringan ini.
Selanjutnya, petik manfaat baik yang bisa dijadikan ‘cambuk’ positif untuk
menghalau emosi buruk Anda. Anggap saja perkataan dari bos sebagai sebuah
masukan baik yang akan meningkatkan kinerja Anda.
Perdebatan dengan pasangan pun bisa
Anda jadikan sebagai peluang baik guna mencari kelebihan dan kekurangan demi
keharmonisan hubungan ke depannya. Memang, bukan hal mudah untuk menemukan
hikmah dibalik pahitnya emosi negatif. Akan tetapi di sisi lain,
kemampuan melihat permasalahan dari sisi yang baik bisa jadi ajang ‘balas
dendam’ untuk membantu Anda memancarkan emosi positif.
4. Coba lebih berlapang dada
Setelah berjuang
menghalau masalah yang kadang datang bertubi-tubi, kini saatnya Anda bangkit
untuk membuktikan bahwa Anda baik-baik saja. Bukan berarti Anda harus terus
menutupi kesedihan yang ada.
Hanya saja, tidak semua
permasalahan harus ditunjukkan secara terang-terangan — terlebih ketika
sedang berada di situasi yang mengharuskan Anda tetap bersikap profesional.
Jadi apa yang sebaiknya
dilakukan? Anda perlu menerima dengan lapang dada bahwa ada beberapa hal
yang tidak mungkin diubah. Tugas Anda di sini adalah mengendalikan emosi
tersebut, sesulit dan seberat apapun rasanya.
Lagi-lagi, jangan terlalu
terjebak dalam sisi negatif dari masalah Anda. Coba tengok sisi positifnya,
yang mungkin bisa Anda ambil sebagai bentuk penyemangat diri untuk bertindak
lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar